Eksplorasi Proses Pengembangan Sebuah Produk: FGD mengenai “Marketing Plan Si Soil” dengan Telkom University.

Transformasi digital dan inovasi telah menjadi dua pilar utama yang memandu dunia bisnis pada era ini. Tentunya inovasi teknologi di segala sektor dituntut untuk berkembang dan menciptakan dampak positif untuk mempermudah kehidupan manusia.

FGD Qimtronics dengan Telkom University
FGD Qimtronics dengan Telkom University

Pada Senin, 8 Januari 2024, Qimtronics mengikuti FGD (Focus Group Discussion) yang diselenggarakan oleh Telkom University sebagai Lembaga riset dan penelitian untuk mengembangkan dan mengkomersialisasikan suatu solusi inovasi bagi para petani, Si Siol: Si Cerdas Kawan Petani, Sistem Cerdas Kontrol Unsur Hara NPK Tanah Portabel yang dapat dikomunikasikan secara nirkabel dengan basis Long Range Communication (LORA), dengan tema  FDG “Marketing Plan Si Soil”.

Pada FDG ini mengeksplorasi seperti apa langkah-langkah esensial dalam proses pengembangan suatu produk, mulai dari proses perencanaan hingga proses produksi massal.

Proses Pengembangan Produk
Proses Pengembangan Produk

Proses pengembangan produk pada sisi marketing akan melakukan perencanaan dimulai dengan mengidentifikasi peluang pasar dan mengembangkan strategi pemasaran untuk produk yang akan dikembangkan. Identifikasi peluang pasar dapat dilakukan dengan melakukan analisis pasar, yang mencakup analisis kebutuhan dan keinginan konsumen, serta tren pasar yang ada dengan membuat perbandingan dengan kompetitor yang ada. Sehingga setelah peluang pasar diidentifikasi, tim marketing dapat mengembangkan strategi pemasaran untuk produk yang akan dikembangkan. Strategi pemasaran ini harus disesuaikan dengan target pasar, positioning, dan variabel pemasaran (product, price, place, promotion) yang telah ditetapkan.

            Setelah Tim Marketing menganalisis target pasar, tim desain akan melakukan analisis kelayakan dari produk yang akan dibuat dengan pendekatan secara teknis seperti riset terkait dengan teknologi yang serupa (infrastruktur teknologi) juga kemungkinan tantangan-tantangan secara teknis. Setelah melakukan analisis kelayakan dari produk, akan dilanjukan dengan pembuatan arsitektur produk. Dimulai dengan High-level design requirement dengan mengidentifikasi dan memahami fungsi secara keseluruhan dari produk atau sistem yang akan dibuat yang kemudian akan dikerucutkan menjadi produk dengan spesifikasi dari produk itu sendiri. Setelah itu akan dilakukan analisis pengujian design skala prototyping. Dari pengujian design skala prototyping dapat dilihat performa dari desain dan jika memungkinkan dapat dilakukan pengoptimalisasian desain sebelum masuk dalam proses produksi. Penting bagi tim desain untuk membuat suatu produk atau sistem yang efisien secara teknologi maupun biaya.

            Setelah tercipta desain akhir (final design) perlu dilakukan analisis pengujian sistem secara keseluruhan dan juga pemenuhan persyaratan secara legalitasnya, sebagai contoh untuk produk Si Soil, dapat dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan di Balai Besar Standarisasi Intrumentasi Pengujian dibawah BSIP (Badan Strandarisasi Instrumentasi Pertanian) yang kemudian akan diterbitkan laporan hasil pengujian dari alat Si Soil ini baik secara produk maupun keakuratan hasil pembacaannya.

Setelah Tim Marketing menganalisis target pasar selain pendekatan teknis dilakukan juga pendekatan secara manufaktur, terkait dengan kertersediaan tekonologi/mesin penunjang lalu ketersediaan sumber daya meliputi tingkat kesulitan produksi, waktu dan juga pendanaan. Hal ini akan berkaitan dengan penentuan supply chain/rantai pasok dari proses produksi. Tujuan utamanya adalah menekan biaya supaya tetap dalam rentang target biaya yang telah ditetapkan, memastikan kualitas produk, dan keseseuain lead time selama proses manufaktur/produksi.  Pentingnya untuk perhatikan dalam proses pengembangan produk pada sisi manufaktur adalah proses untuk memastikan bahwa produk dapat diproduksi secara efektif dan efisien, serta memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan sebelum dilakukan produksi secara massal.

 Secara keseluruhan, proses pengembangan produk melibatkan langkah-langkah esensial yang dimulai dari identifikasi peluang pasar hingga produksi massal. Tim marketing berperan dalam menganalisis kebutuhan pasar dan mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai dengan target pasar dan variabel pemasaran. Sementara itu, tim desain melakukan analisis kelayakan teknis, merancang arsitektur produk, dan mengoptimalkan desain melalui pengujian prototyping. Pentingnya pengujian sistem secara keseluruhan, pemenuhan persyaratan legalitas, dan pendekatan manufaktur yang efisien memastikan bahwa produk tidak hanya memenuhi standar kualitas tetapi juga dapat diproduksi secara efektif sesuai target biaya. Proses ini mengintegrasikan aspek marketing, teknis, dan manufaktur untuk menghasilkan produk yang inovatif, efisien, dan memenuhi harapan pasar.

References:
Karl T. Ulrich, S. D. (2020). Product Design And Development, 7th Edition. Singapore: McGraw-Hill.